Hingga saat ini media masa nasional masih menyoroti kontroversi seputar Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada rakyat miskin. Ada yang mendukung kebijakan ini, tetapi banyak juga yang menolaknya. Yang mendukung melihat BLT adalah bagian dari kebijakan redistribusi pendapatan dan kekayaan. Neoliberalism mengakui peran terbatas pemerintah dalam menanggulangi kegagalan (liberalisasi) pasar. Bahwa mekanisme pasar akan melahirkan yang menang dan yang kalah" merupakan hal yang wajar. Yang tidak wajar adalah sikap tidak acuh terhadap nasib si kalah, baik oleh masyarakat maupun negara. Namun kepedulian pemerintah dapat memiliki makna ganda yang rawan pemahaman yang beranekaragam hingga penolakan. Mereka yang menolaknya melihat BLT bukan merupakan strategi yang tepat. Mereka berpendapat bahwa BLT yang merupakan salah satu ciri negara kesejateraan hanya melemahkan kemampuan keuangan pemerintah, meningkatkan ketergantungan dan melemahkan produktifitas ekonomi, dan melemahkan modal sosial yang...
Your feedback is welcome for the improvement of these 'working articles" presented here. They are the thoughts of the writer, not of his institutions. Thanks